Jika anda dapat membuat orang lain takjub dan percaya akan kemampuan dan segala talenta yang anda miliki, akankah anda melakukanya?
Memberikan sebuah citra yang mengagumkan sekaligus membangun keyakinan dan kepercayaan orang lain terhadap kemampuan yang kita miliki, terdengar seperti suatu pekerjaan yang membutuhkan usaha keras dan cukup tricky untuk dilakukan. Dalam dunia bisnis dan manajemen, tindakan tersebut dikenal dengan istilah personal branding. Menurut sebuah majalah bisnis ternama, Forbes, personal branding diartikan sebagai sebuah praktisi yang dilakukan seseorang untuk mempromosikan keahlian dan prestasi mereka melalui media yang biasa disebut sebagai portofolio.
Personal branding merupakan hal yang crucial atau penting untuk dilakukan, sebab kegiatan ini dapat memupuk rasa percaya diri dan originalitas anda dalam bekerja. Rasa percaya diri datang dari kualitas positif seperti skills, pencapaian, dan keahlian yang anda 'promosikan' dan tuangkan dalam portofolio. Seseorang yang ‘melek’ akan kualitas diri mereka akan lebih percaya diri dalam menghadapi rintangan dalam dunia kerja. Praktisi personal branding yang efektif juga akan membedakan anda dengan kompetitor dalam bidang bisnis sehingga membuka kesempatan untuk membangun kepercayaan dan pandangan positif klien.
Dikutip dari sebuah buku berjudul Differentiate or Die karya seorang direktur perusahaan marketing ternama, JackTrout, yang berbunyi “With so much competition, markets today are driven by choice; customers have so many choices that companies who don’t address every whim of the marketplace will lose business and will not survive”. Era pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang pesat memberikan banyak pilihan kepada konsumen, oleh sebab itu barang siapa tidak dapat menjadi unik dan ‘berbeda’ maka mereka tidak akan selamat dari badai persaingan ekonomi yang dahsyat. Dalam praktisi personal branding yang efektif, keunikan diri; integritas; dan originalitas merupakan hal yang harus diutamakan dalam menyajikan atribut positif yang dimiliki agar nilai diri yang ditampilkan mampu memberikan makna yang berkesan pada klien sehingga selalu mengingatkan mereka kepada diri anda.
Dalam bukunya, Trout memberikan 4 tips and tricks untuk sukses menjadi individu ‘berbeda’ yang mampu menarik perhatian konsumen. Ke-4 hal tersebut jika dituangkan dalam praktisi personal branding maka akan melahirkan sebuah konten 'promosi diri' yang valid, terpercaya dan mengesankan. Nah… anda penasaran bukan? Yuk simak 4 tips and tricks di bawah ini!
Make sense in context. Dalam menyajikan keunggulan dan kompetensi diri pada sebuah portofolio, anda harus mengutamakan kejujuran agar dapat membangun kepercayaan klien. Sampaikan kemampuan diri yang anda miliki dengan penuh rasa rendah hati namun tetap dapat memberikan impresi positif kepada klien. Tak peru kata yang muluk-muluk, konten dengan bahasa yang formal, lugas, padat, dan jelas akan memberikan kesan profesionalisme yang tinggi.
Find the different idea. Sebuah inovasi atau kompetensi diri yang unik tentu akan menarik perhatian konsumen dan membuat mereka penasaran untuk ‘mencicipi’ pengalaman bekerjasama dengan anda, namun sebuah inovasi yang unik tidak akan bertahan lama jika tidak memberikan keuntungan yang berarti untuk konsumen itu sendiri. Dalam hal ini, kesadaran anda tentang permintaan dan situasi pasar harus siap siaga agar dapat menentukan ide kreatif yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Have credentials to build a logical argument for your difference. Pikiran dan ide kreatif dalam menciptakan inovasi yang unik harus didasari dengan latar belakang dan argument yang cukup kuat serta dapat dipertanggung jawabkan agar anda dapat merealisasikan inovasi tersebut dan membangun kepercayaan konsumen.
Communicate your difference. Seperti yang sudah disampaikan dalam paragraf pertama artikel ini, praktisi personal branding membutuhkan media yang tepat dalam mengkomunikasikan kompetensi unik yang anda miliki. Sebuah portofolio berbasis website dan sosial media merupakan media yang paling efektif sebagai ajang memperkenalkan kemampuan diri pada masyarakat luas. Portofolio berbasis teknologi dan internet mudah diakses dan dapat memanfaatkan kreatiitas visual dalam penyajianya. Dalam hal ini, originalitas sangat penting untuk menghindari klaim plagiarisme dan pemalsuan data.
Jika anda renungkan, proses menanamkan pandangan dan perpektif positif tentang diri anda kepada orang lain memang membutuhkan usaha yang tidak sedikit, namun hal ini bukan berarti tidak mungkin untuk dilakukan, lho! Yuk mulai berlatih berpikir inovatif dan berani menjadi berbeda dalam menciptakan personal branding dengan nilai integritas tinggi!
コメント